Buku Besar Pembantu

Ada beberapa perkiraan di dalam buku besar yang memerlukan uraian lebih lanjut tentang jumlah saldonya. Misalnya saja : ada saldo utang sebesar Rp28.200.000. Nah, pemakai membutuhkan informasi yang lebih rinci, kepada siapa saja masih memiliki utang dan berapa saja yang telah dibayar.

Buku yang digunakan untuk mencatat perkiraan tertentu dan perubahan-perubahannya secara rinci tersebut, dinamakan buku pembantu (subsidiary ledger). Perkiraan dalam buku besar berfungsi sebagai perkiraan pengendali (controlling account), sedang perkiraan yang ada dalam buku pembantu merupakan rincian dari perkiraan buku besar tertentu.

Perusahaan dagang umumnya mempunyai tiga macam buku pembantu yaitu buku pembantu piutang, buku pembantu utang, dan buku pembantu persediaan barang dagangan.
1) Buku pembantu piutang. Fungsi dari buku pembantu ini adalah mencatat rincian piutang dagang menurut nama pelanggannya dan merinci jumlah jumlah piutang yang tercantum dalam saldo buku piutang.
2) Buku pembantu utang. Fungsi buku pembantu utang adalah mencatat rincian utang dagang perusahaan kepada masing-masing nama kreditur dan merinci jumlah utang yang tercantum dalam saldo buku besar utang.
3) Buku Pembantu Persediaan Barang. Fungsi buku persediaan adalah mencatat rincian persediaan barang dagang berdasarkan nama dan jenis persediaan barang dan merinci persediaan barang.

Buku pembantu dicatat setiap hari dari bukti transaksi dan dibuat secara individual. Pencatatan transaksi dalam buku pembantu bersamaan waktunya dengan pencatatan pada jurnal. Dengan demikian pencatatan pada buku pembantu bukan berdasarkan pada jurnal (jurnal umum atau jurnal khusus) tetapi berdasarkan bukti transaksi.